Jumat, 12 Agustus 2016

Materi KKPI

  * Pengertian, Karakteristik, Kelebihan dan Kekurangan Topologi Tree *
Topologi Tree – Topologi Tree merupakan sebuah bentuk topologi jaringan yang mengacu pada penggabungan Topologi Star dan Topologi Bus. Ini karena sistem Pengelompokan client yang menyerupai Topologi Star dimana setiap client dikelompokan dengan sebuah HUB sebagai pusat komunikasi. Namun dapat berhubungan dengan Kelompok lain melalui sebuah Kabel Utama layaknya Topologi Bus. Dalam topologi ini juga mengenal hirarki / kasta pada pengelompokan client yang berbentuk Topologi Star, dimana Kasta yang lebih tinggi mampu mempengaruhi kinerja kasta dibawahnya.
Karakteristik Topologi Tree
-         Komunikasi antara Kelompok dilakukan melalui sebuah HUB.
-         Adanya HUB Pusat, sebagai pusat data maupun kendali jaringan.
-         Adanya pengelompokan Tingkat dalam Kelompok Jaringan yang berbentuk Topologi Star.
-         Adanya Kabel Utama / Backbone sebagai penghubung Jaringan.
Kelebihan Topologi Tree
Kelompok Jaringan yang berada dibawah HUB Pusat dapat melakukan pengembangan atau penambahan client dengan mudah, Scalable.
Komunikasi terjadi secara point to point.
Mengatasi keterbatasan dari topologi jaringan star yang memiliki keterbatasan pada titik koneksi HUB dan keterbatasan lalu lintas yang diinduksi pada Topologi Bus.
Karena dilakukan pengelompokan maka pendeteksian masalah jadi lebih mudah.
Jika salah satu client mati maka yang lain tidak akan terpengaruh (sifat topologi star).
Kekurangan Topologi Tree
Kinerja jaringan secara keseluruhan bergantung pada HUB Pusat, apabila HUB rusak maka jaringan akan terganggu. (sifat topologi star).
Komunikasi yang tidak bisa dilakukan secara langsung antar komputer, melainkan harus melalui HUB terlebih dahulu.
Karena melalui sebuah kabel utama maka lalu lintas data sangat padat.
Meskipun dari segi pendeteksian masalah lebih mudah, namun dari segi perawatan topologi ini cukup sulit.
Read More ->>

Materi Ipa

JENIS-JENIS INTERAKSI YANG ADA DALAM EKOSISTEM

Jenis-Jenis Interaksi dalam Ekosistem

Pada berbagai tingkat organisasi kehidupan, ada beberapa macam interaksi yang terjadi antara makhluk hidup dengan lingkungannya untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya seperti makanan, pertumbuhan, perkembangbiakan, dan perlindungan. Beberapa macam interaksi tersebut antara lain interaksi antar organisme, interaksi antar populasi, dan interaksi antara biotik dan abiotik.

Interaksi antar Organisme

Interaksi antar organisme dapat dikategorikan sebagai berikut.
  1. Netral, yaitu hubungan tidak saling mengganggu antar organisme dalam habitat yang sama yang bersipat tidak menguntungkan dan tidak merugikan kedua belah pihak. Contohnya antara capung dan sapi.
  2. Predasi, yaitu hubungan antara mangsa dan pemangsa (predator). Contoh harimau dan mangsanya yaitu rusa, burung hantu, dan tikus.
  3. Simbiosis, berasal dari bahasa Yunani, sym yang berarti dengan dan biosis, kehidupan. Simbiosis itu merupakan hubungan antara dua makhluk yang hidup berdampingan. Simbiosis ada beberapa jenis, yaitu simbiosis parasitisme, mutualisme, dan komensalisme. Simbiosis parasitisme adalah hubungan antara dua individu dan merugikan salah satu pihak. Contohnya, tanaman benalu dengan inangnya, cacing perut dan cacing tambang yang hidup di dalam usus manusia.
Simbiosis cacing dalam usus manusia
Simbiosis cacing dalam usus manusia

Interaksi antar Populasi

Contoh interaksi antarpopulasi sebagai berikut.
  1. Alelopati, bila populasi yang satu menghasilkan zat yang dapat menghalangi tumbuhnya populasi lain. Contohnya, disekitarpohon walnut jarang di tumbuhi tumbuhan lain karena tumbuhan ini menghasilkan zat yang bersifat toksik.
  2. Kompetisi, bila antarpopulasi terdapat kepentingan yang sama sehingga terjadi persaingan untuk mendapatkan apa yang di perlukan. Contohnya, persaingan antara populasi kambing dan populasi sapi di padang rumput.

Interaksi antara Komponen Biotik dan Komponen Abiotik

Interaksi antara komponen biotik dan abiotik terjadi dari tingkat individu hingga biosfer. Interaksi ini menyebarkan terjadinya aliran energi di dalam sistem itu, dan dengan adanya interaksi tersebut juga akan terjadi keanekaragaman biotik, tingkat trofik, serta siklus materi. Contoh interaksi antara komponen biotik dan komponen abiotik adalah penggunaan oksigen untuk pernapasan dan penyerapan cahaya matahari dengan panjang gelombang tertentu untuk fotosintesis pada tumbuhan hijau.
Read More ->>

My Biografi

Popular Posts

Followers