Rabu, 24 Agustus 2016

Menpora Berniat Bangun Pelatnas Olimpiade di Cibubur

Menpora Berniat Bangun Pelatnas Olimpiade di Cibubur

Liputan6.com, Jakarta Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi, berniat membangun kawasan pelatihan terpadu bagi atlet berpotensi medali menuju Olimpiade. Imam berharap, tempat tersebut membuat pembinaan dan pelatihan menjadi lebih fokus.
Gagasan ini muncul setelah Presiden Joko Widodo meminta Menpora memilah cabang olahraga yang berpotensi meraih medali. Jokowi menyampaikan harapan itu setelah menerima peraih emas bulutangkis di Olimpiade Brasil 2016, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu, (24/6/2016).
Politikus Partai PKB ini berjanji merealisasikan rencana itu sesuai arahan Presiden secepat mungkin.
"Kami harus melakukan prioritas pada cabang olahraga potensial yang mendapatkan medali di Olimpiade, sekaligus cabang olahraga yang sudah mendapatkan medali di Olimpiade. (Pembangunan) tentu tidak boleh ditunda dan harus dilaksanakan segera mungkin," kata dia.
Menpora berencana membangun tempat pelatihan itu di Cibubur. Tempat tersebut akan dinamai Olympic Center. "Kami akan memindahkan ke kawasan Cibubur. Namanya Cibubur Olympic Center, pelatnas di sana," kata Imam. Selain lapangan berlatih, pemerintah juga membangun sarana dan prasarana pendukung, termasuk dokter dan fasilitas pendukungnya.
Pada Olimpiade 2016, Indonesia berhasil membawa pulang satu medali emas dan dua perak. Medali emas disumbangkan Tontowi/Liliyana. Sedangkan, medali perak dipersembahkan Sri Wahyuni dan Eko Yuli Irawan. Pencapaian Indonesia tahun ini meningkat dibanding Olimpiade 2012 lalu di London. Empat tahun lalu, Indonesia hanya mendapatkan dua medali perak dan perunggu.
Read More ->>

Atlet Peraih Medali Olimpiade Rio Tiba di Istana

Atlet Peraih Medali Olimpiade Rio Tiba di Istana
Liputan6.com, Jakarta - Arak-arakan atlet peraih medali Olimpiade Rio 2016 tiba di Istana Negara. Mereka langsung bertemu dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Rombongan tiba di Istana sekitar pukul 09.10 WIB, Rabu (24/8/2016). Para atlet masuk melalui samping Istana Kepresidenan, Jakarta.
Tak lama kemudian, rombongan mulai begerak masuk ke Istana Negara. Rombongan yang dipimpin langsung oleh Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nachrowi ini berbaris rapi sebelum masuk ke Istana.
Dimulai dari peraih medali emas Liliyana Natsir disusul Tontowi Ahmad. Kemudian peraih medali perak di Olimpiade Sri Wahyuni Agustiani dan Eko Yuli Irawan. Ketua Umum Pengurus Besar Bulutangkis Seluruh Indonesia (PB PBSI) Gita Wirjawan pun ikut dalam rombongan tersebut.
Jokowi kemudian menerima seluruh rombongan. Mantan Gubernur DKI Jakarta yang mengenakan kemeja putih itu menyalami satu per satu rombongan yang hadir.
Sebelumnya, rombongan diarak dari kantor Kemenpora menuju Istana Kepresidenan. Mereka diarak menggunakan bus Bandros.
Arak-arakan ‎kontingen Indonesia di Olimpiade Rio 2016 itu melalui rute Kantor Kemenpora - putar arah Dobrak Pintu 7 Senayan - traffic light (TL) Lapangan Tembak - TL Jalan Asia Afrika - Pintu 1 Senayan-masuk jalur cepat Jalan Sudirman arah utara - Jalan MH Thamrin - Jalan Medan Merdeka Barat - Istana Negara.


Read More ->>

Ini Pesan Eko Yuli dan Sri Wahyuni untuk Atlet Indonesia

Ini Pesan Eko Yuli dan Sri Wahyuni untuk Atlet Indonesia
Liputan6.com, Jakarta - Pasangan atlet angkat besi Indonesia, Eko Yuli Irawan dan Sri Wahyuni, turut dalam rombongan arak-arakan ke Istana Negara, Rabu (24/8/2016) pagi. Seperti Tontowi Ahmad/Liliyana, yang meraih emas, Eko Yuli dan Yuni coba menjadi sorotan karena sukses menyumbang medali perak di cabang angkat besi nomor 48 dan 62 kg putri dan putra.

Di Istana, Eko Yuli dan Yuni disamabut langsung oleh Presiden Joko Widodo. "Pak Presiden mengucapkan selamat atas keberhasilan kami meraih medali," ujar Eko Yuli.
Eko Yuli pun mengaku senang karena perjuangan mereka di Olimpiade mendapat perhatian khusus dari pemerintah. Untuk itu, dia pun memberi pesan-pesan kepada atlet-atlet Indonesia lainnya agar bisa berprestasi di Olimpiade seperti dirinya dan Yuni.

"Yang pasti, tetap berlatih keras dan jangan pernah menyerah," Eko Yuli menuturkan di Istana Negara. "Sebab, hanya dengan begitu, kita bisa mencapai apa yang kita harapkan."

Hal nyaris senada juga dikatakan Yuni saat diminta pesannya untuk atlet Indonesia. "Selain kerja keras, kita juga harus fokus dengan apa yang kita kerjakan," Yuni menambahkan."

Namun begitu, Eko Yuli dan Yuni tak menampik ada sejumlah kendala bagi atlet-atlet untuk bisa berprestasi di ajang internasional. Terutama untuk atlet-atlet dari daerah.

"Maka itu, di sini yang dibutuhkan adalah bantuan dari pengurus-pengurus di daerah untuk memfasilitasi atlet-atletnya," ujar Eko Yuli, lagi. "Baik KONI Daerah atau Pengda harus berperan serta aktif membantu atlet-atlet di daerahnya." 
Read More ->>

Arema Seleksi Gelandang Asing, Lopicic Tersingkir?

Arema Seleksi Gelandang Asing, Lopicic Tersingkir?
Liputan6.com, Malang - Arema Cronus berbenah menghadapi putaran kedua Torabika Soccer Championship presented by IM3 Ooredoo. Lini tengah menjadi fokus tim berjuluk Singo Edan ini.
Seleksi berlangsing di Lapangan Paskhas Lanud Abdulrachman Saleh, Pakis, Selasa, (23/8/2016) sore. Mauro mantan pemain klub Belarusia, BATE Borisov. Kedatangan Mauro membuat gelandang asal Montenegro, Srdjan Lopicic disebut-sebut terancam. Mauro emiliki posisi yang sama dengan Lopicic. Cedera membuat Lopicic mulai kehilangan tempat di tim utama.
Namun, Srdjan tetap tenang dengan renovasi di tubuh Arema. Mantan pemain Persela Lamongan ini konsentrasi untuk memulihkan cedera setelah mengalami patah tulang ketika bertanding menghadapi PS TNI di Stadion Pakansari, Cibinong, Jawa Barat, (31/7/2016).
Lopicic percaya diri bakal bertahan di skuat Arema. Sejauh ini dia tidak mendengar keluhan dari manajemen ataupun pelatih terkait performa."Saya memang dengar ada evaluasi khususnya untuk pemain asing. Tetapi sampai sekarang tidak ada yang membicarakan kurang puas dengan permainan saya. Baik manajemen maupun pelatih,” ujarnya.
Lopi sapaan akrab sang pemain meyakini kontribusinya sudah maksimal ketika bersama Arema sebelum mengalami sakit dan cedera. Pemain 32 tahun ini telah 10 kali tampil dan mencetak 1 gol dan 1 assist. Lopicic optimistis bisa tetap menjadi bagian Arema karena masih memegang kontrak sampai Desember mendatang.
"Saya masih akan menjalani kontrak sampai Desember mendatang. Terkait keputusan lain saya menyerahkan sepenuhnya pada tim pelatih dan manajemen yang akan melakukan evaluasi."tutupnya.


Read More ->>

My Biografi

Popular Posts

Followers